singapura

Saat pertama kali bertemu Liesl Benecke di Universal Studios Singapore (USS), penampilannya sungguh tak terlupakan – dari ujung kepala hingga ujung kaki berbalut kostum Minion, biru dan kuning. Kaus, anting, gelang, kaus kaki, ransel, bahkan botol kecil pembersih tangan yang tergantung di tasnya, semuanya menampilkan karakter-karakter favoritnya.

Wanita Australia berusia 52 tahun itu terbang dari Perth awal Oktober ini hanya untuk satu tujuan: Mengunjungi Minion Land dan menambah lebih banyak memorabilia ke koleksinya yang terus bertambah.

Saat kami berjalan melewati taman, ia memekik gembira melihat setiap pemandangan yang familiar. “Kita berada di tempat paling bahagia di Bumi!” serunya.

Perhentian pertama kami, tentu saja, Minion Marketplace. Begitu kami melangkah masuk, rasanya tak ada lagi yang penting. Matanya melirik dari rak ke rak, tangannya meraih boneka, mug, dan figurin – semuanya tanpa melirik label harga.

“Saya bekerja keras sebelum perjalanan ini agar bisa berfoya-foya di sini. Kalau soal Minion, anggarannya enggak ada,” ujarnya sambil tertawa.

Tapi Benecke sangat teliti soal apa yang dibelinya. “Harus kuning,” katanya, sambil menjelaskan bahwa itulah warna Minion yang sebenarnya.

Dia meninggalkan toko dengan 42 barang, termasuk barang edisi terbatas eksklusif USS – dan struk yang begitu panjang sehingga dia menolak memeriksa totalnya.

BAGAIMANA SEMUANYA BERJALAN LUAR BIASA

Kecintaannya pada segala hal tentang Minion telah membawanya jauh. Benecke menerima sertifikat Guinness World Record pada bulan Februari tahun ini karena memiliki koleksi memorabilia Minion terbesar di dunia – secara resmi berjumlah 1.035 item unik (tanpa duplikat) pada 16 Februari 2025. Tentu saja, jumlah tersebut telah bertambah, berkat koleksinya di Singapura.

Kisah Minion-nya dimulai pada tahun 2010, saat ia mengajak kedua putrinya yang saat itu berusia 10 dan 12 tahun untuk menonton Despicable Me.

“Mereka suka filmnya, tapi aku suka Minion. Mereka lucu sekali – mereka menggelitik rasa humorku. Aku ingat berpikir, aku suka makhluk-makhluk kecil nakal berbentuk pil kuning ini. Aku bahkan tidak tahu mereka apa saat itu,” kenangnya.

Sejak itu menjadi tradisi tahunan untuk menonton ulang film Despicable Me dan Minions.

Pembelian pertamanya adalah sebungkus permen berbentuk Minion, yang masih dimilikinya hingga kini. Koleksinya pun terus bertambah seiring berjalannya waktu.

“Saya seorang ibu tunggal, jadi sebagian besar waktu dan energi saya tercurah untuk putri-putri saya. Saya sesekali memakai kaus, tapi kebanyakan hanya menonton film karena seru,” ujarnya. “Keadaan mulai membaik sekitar tahun 2018 ketika lebih banyak film Minion dirilis dan ada begitu banyak merchandise baru di seluruh dunia.”

Saat ini, Benecke biasanya menemukan harta karun berikutnya di Facebook Marketplace – sering kali dari keluarga yang anak-anaknya sudah tidak lagi menjadi Minion – atau dalam perjalanan seperti ini ke Minion Land di Universal Studios Singapore, tempat ia mendapatkan pengalaman lengkap.

“Selain Facebook Marketplace, saya tidak belanja online,” ujarnya sambil tertawa. “Kalaupun saya belanja online, mungkin saya harus menjual rumah saya untuk membelinya.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *